
Gubernur NTT Pimpin Rapat Koordinasi Bersama Stakeholders Kabupaten Sikka
Maumere_sikkakab.go.id,- Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin Rapat Koordinasi para pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka. Rapat koordinasi berlangsung di Aula Egon, Lantai 3 Kantor Bupati Sikka pada, Sabtu (06/09/2025).
Mengawali rapat koordinasi ini Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago memaparkan sejumlah capaian pembangunan daerah di bidang kesehatan, khususnya capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Sikka dalam lima tahun terakhir.
“Prevalensi stunting terus mengalami penurunan, dari 12,1% pada tahun 2024 menjadi 10,4% di tahun 2025. Ini merupakan hasil dari upaya percepatan penanganan stunting secara konvergen yang melibatkan seluruh unsur, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ungkap Juventus.
Bupati juga memaparkan progres pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tahun 2025. Dari target 124.781 jiwa penduduk Kabupaten Sikka yang akan menerima layanan CKG, hingga 3 September 2025 telah terealisasi sebanyak 25.141 jiwa atau sekitar 20 persen dari target sesuai RPJMN dan RPJMD.
Di samping upaya Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Juventus juga melaporkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sikka.
"Hingga 5 September 2025, program ini telah berjalan di 67 satuan pendidikan dan 15 Posyandu, dengan total penerima manfaat mencapai 13.243 orang", kata Juventus.
Untuk mendukung pelaksanaan MBG, kata Juventus, telah dibentuk empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di wilayah Kabupaten Sikka. tambahnya.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat membuka Rapat Koordinasi Bersama Stakeholders Kabupaten Sikka mendorong Capaian Target Program Strategis Nasional dan memaparkan Capaian Program Pemerintah Provinsi NTT.
Dalam sambutannya Gubernur NTT juga menekankan pentingnya Jaminan Kesehatan Nasional di mana BPJS Kesehatan merupakan institusi terdepan dalam pelaksanaannya.
Gubernur Melki meminta para Kepala Desa menjalankan amanat UU Nomor 36 Tahun 2024 tentang Tenaga Kesehatan. Dalam Undang-Undang tersebut, desa diharapkan minimal memilik 3 tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, bidan desa dan apoteker.
Gubernur juga mendorong pemerintah dari tingkat desa melakukan cek kesehatan gratis. "Program ini diharapkan membuat masyarakat sadar untuk mendeteksi secara lebih dini potensi penyakit yang dialami sekaligus dapat segera melakukan pengobatan", tegas Melky Laka Lena.
Hadir dalam Rakor Bersama ini Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriadi, Sekda Kabupaten Sikka Adrianus Firminus Parera, Forkopimda Kabupaten Sikka, Asisten II Setda Provinsi NTT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Kepala Badan Aset dan Keuangan Daerah NTT, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, para Camat, para Lurah, para Kepala Desa dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sikka, serta perwakilan dari BPJS Kesehatan Cabang Maumere.*
Mengawali rapat koordinasi ini Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago memaparkan sejumlah capaian pembangunan daerah di bidang kesehatan, khususnya capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Sikka dalam lima tahun terakhir.
“Prevalensi stunting terus mengalami penurunan, dari 12,1% pada tahun 2024 menjadi 10,4% di tahun 2025. Ini merupakan hasil dari upaya percepatan penanganan stunting secara konvergen yang melibatkan seluruh unsur, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ungkap Juventus.
Bupati juga memaparkan progres pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tahun 2025. Dari target 124.781 jiwa penduduk Kabupaten Sikka yang akan menerima layanan CKG, hingga 3 September 2025 telah terealisasi sebanyak 25.141 jiwa atau sekitar 20 persen dari target sesuai RPJMN dan RPJMD.
Di samping upaya Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Juventus juga melaporkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sikka.
"Hingga 5 September 2025, program ini telah berjalan di 67 satuan pendidikan dan 15 Posyandu, dengan total penerima manfaat mencapai 13.243 orang", kata Juventus.
Untuk mendukung pelaksanaan MBG, kata Juventus, telah dibentuk empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di wilayah Kabupaten Sikka. tambahnya.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat membuka Rapat Koordinasi Bersama Stakeholders Kabupaten Sikka mendorong Capaian Target Program Strategis Nasional dan memaparkan Capaian Program Pemerintah Provinsi NTT.
Dalam sambutannya Gubernur NTT juga menekankan pentingnya Jaminan Kesehatan Nasional di mana BPJS Kesehatan merupakan institusi terdepan dalam pelaksanaannya.
Gubernur Melki meminta para Kepala Desa menjalankan amanat UU Nomor 36 Tahun 2024 tentang Tenaga Kesehatan. Dalam Undang-Undang tersebut, desa diharapkan minimal memilik 3 tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, bidan desa dan apoteker.
Gubernur juga mendorong pemerintah dari tingkat desa melakukan cek kesehatan gratis. "Program ini diharapkan membuat masyarakat sadar untuk mendeteksi secara lebih dini potensi penyakit yang dialami sekaligus dapat segera melakukan pengobatan", tegas Melky Laka Lena.
Hadir dalam Rakor Bersama ini Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriadi, Sekda Kabupaten Sikka Adrianus Firminus Parera, Forkopimda Kabupaten Sikka, Asisten II Setda Provinsi NTT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Kepala Badan Aset dan Keuangan Daerah NTT, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, para Camat, para Lurah, para Kepala Desa dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sikka, serta perwakilan dari BPJS Kesehatan Cabang Maumere.*