Background Image
bupati_2025-04-17-07-36-01.jpg

Juventus Prima Yoris Kago, S.H.

( Bupati Ke-12 )

bupati_2025-04-17-07-35-28.jpg

Ir. Simon Subandi Supriadi

( Wakil Bupati Ke-12 )

Pimpinan

Para pejabat di kabupaten SIKKA.

Adrianus Firminus Parera, S.E., M.Si.
Adrianus Firminus Parera, S.E., M.Si.
Penjabat Bupati
2024-2025
Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos., M.Si.
Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos., M.Si.
Bupati Ke-11
2018–2023
Romanus Woga
Romanus Woga
Wakil Bupati Ke-11
2018-2023
Drs. Yoseph Ansar Rera
Drs. Yoseph Ansar Rera
Bupati Ke-10
2013–2018
Drs. Paulus Nong Susar
Drs. Paulus Nong Susar
Wakil Bupati Ke-10
2013-2018
Drs. Sosimus Mitang
Drs. Sosimus Mitang
Bupati Ke-9
2008–2013
dr. Wera Damianus, M.M.
dr. Wera Damianus, M.M.
Wakil Bupati Ke-9
2008-2013
Drs. Alexander Longginus
Drs. Alexander Longginus
Bupati Ke-8
2003–2008
Drs. Yoseph Ansar Rera
Drs. Yoseph Ansar Rera
Wakil Bupati Ke-8
2003-2008
Drs. Paulus Moa
Drs. Paulus Moa
Bupati Ke-7
1998–2003
Alexander Idong
Alexander Idong
Bupati Ke-6
1993–1998
Drs. Avelinus Maschur Conterius
Drs. Avelinus Maschur Conterius
Bupati Ke-5
1988–1993
Drs. Daniel Woda Palle
Drs. Daniel Woda Palle
Bupati Ke-4
1978–1988
Laurensius Say
Laurensius Say
Bupati Ke-3
1967–1978
Paulus Samador da Cunha
Paulus Samador da Cunha
Bupati Ke-2
1960-1967
D.P.C. Ximenes da Silva
D.P.C. Ximenes da Silva
Bupati Ke-1
1958-1960

Kontribusi Sikka.

Kabupaten SIKKA memiliki kontribusi besar untuk negara indonesia.

LAUNCHING PERESMIAN MPP

LAUNCHING PERESMIAN MPP

Penjabat Sekda Sikka Margaretha M. Da Maga Bapa, ST, M.Eng didampingi Asisten Ekonomi dan Pembanguna...

Lihat
Kabupaten Sikka Raih Opini Kualitas Tinggi Dalam Standard Pelayanan Publik Tahun 2024

Kabupaten Sikka Raih Opini Kualitas Tinggi Dalam Standard Pelayanan Publik Tahun 2024

Maumere_sikkakab.go.id. Dipengujung tahun 2024 Kabupaten Sikka kembali menerima penghargaan dari ...

Lihat
Penjabat Bupati Sikka Bersama Menteri PMK RI Kunjungi Lokasi Warga Pengungsi di Konga dan Lokasi Relokasi Pengungsi

Penjabat Bupati Sikka Bersama Menteri PMK RI Kunjungi Lokasi Warga Pengungsi di Konga dan Lokasi Relokasi Pengungsi

Usai menghadiri rapat koordinasi Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, SE, M. Si bersama M...

Lihat
30 Orang Peserta Dari berbagai Desa Wisata Ikut Kegiatan Pelatihan Lokal Guide

30 Orang Peserta Dari berbagai Desa Wisata Ikut Kegiatan Pelatihan Lokal Guide

Sebanyak 30 orang yang yang berasal dari berbagai desa wisata di Kabupaten Sikka mengikuti kegiatan ...

Lihat

VISI & MISI

Visi

”Sikka yang Produktif, Unggul, Sejahtera, dan Mandiri”

Misi

""

Sejarah

Dahulu kabupaten sikka merupakan Onder Afdeling yang kemudian menjelma menjadi "swapraja sikka" ( provinsi sunda kecil). Swapraja Sikka diperintah oleh seorang raja yang memerintah secara turun temurun.

  1. Raja andreas djati da silva

    Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah Onderafdeling dan kemudian menjadi Swapraja yang dipimpin oleh 12 raja dan ratu secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan Portugis saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan

  2. Raja Mbako II

    -

  3. Raja J. Nong Meak da Silva

    Sejak pemerintahan Raja J. Nong Meak da Silva tahun 1902, maka sistem sentralisasi pemerintahan kerajaan masa lampau mulai di rubah dengan sistim desentralisasi.

  4. Raja Don Thomas Ximenes da Silva

    Pada masa pemerintahan Raja Don Thomas yang dinobatkan sebagai raja Sikka pada tanggal 21 November 1923, maka sistim pemerintahan dijalankan dengan sistim pemencaran kekuasaan atau desentralisasi, sebagaimana yang di terapkan oleh raja sebelumnya. Struktur pemerintahan kerajaan pada saat itu, raja dibantu oleh : Dewan mo'ang 'liting puluh" atau sepuluh anggota dewan kerajaan Di bawah raja dan dewan tersebut ada semacam kepala distrik / gameente yang disebut kapitan Dalam wilayah gameente terdapat kampung - kampung yang masing - masing di kepalai oleh seorang kepala adat atau di sebut tana puang Sistim Kerajaan - Kerajaan sebelumnya : 1. Raja dan kapitan - kapitannya 2. Mo'ang 'liting puluh ( sepuluh tuan sebagai dewan perwakilan rakyat) 3. Mo'ang mangun lajar ( pemegang gading/bala mangun) Dalam sistim sentralisasi pemerintahan, kapitan adalah merupakan suatu dewan yang terdiri dari 5 orang yaitu : 1. Kapitan Moor : pengurus keadilan/kehakiman 2. Kapitan Salaf : pengurus pertanian dan perdagangan 3. Kapitan Guarda : pegawai pribadi raja 4. Kapitan Alvares : pengurus keamanan 5. Kapitan Pontera : pengurus peperangan Disamping kabinet ada pula " dewan penasehat" terdiri dari : 1. Teniti generaal : tuan tanah 2. Kumendati : syahbandar 3. Morenho : dewan gereja Selanjutnya dengan sistim desentralisasi oleh Raja J. Nong Meak da sSlva, maka sistim pemerintahannya adalah sebagai berikut : 1. Raja memegang kekuasaan tertinggi 2. Kapitan (kekuasaannya di bawah raja) Ada 17 orang kapitan dengan batas kekuasaan masing - masing (wilayah haminte). Dengan berlakunya undang - undang nomor 69 tahun 1958 (lembaran negara RI tahun 1958 nomor 122) tentang pembentukan daerah tingkat I bali, NTB dan NTT maka pada tanggal 1 maret 1958, daerah swapraja dijadikan DAERAH TINGKAT II dengan ibukotanya MAUMERE

  5. Raja P.C.X. da Silva

    Dengan berlakunya undang - undang nomor 69 tahun 1958 (lembaran negara RI tahun 1958 nomor 122) tentang pembentukan daerah tingkat I bali, NTB dan NTT maka pada tanggal 1 maret 1958, daerah swapraja dijadikan DAERAH TINGKAT II dengan ibukotanya MAUMERE dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. ximenes da silva. Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah.

  6. Paulus Samador da Cunha

    Bupati Sikka yang pertama dipilih pada tahun 1960, Waktu itu berdasarkan perolehan suara , Paulus Samador da Cunha keluar memperoleh hanya 5 suara, lebih kecil dari lawannya V.B. Da Costa yang memperoleh 9 suara. Paulus Samador da Cunha (13 Januari 1924 – 19 September 1970) adalah seorang politisi Indonesia kelahiran Sikka. Ia dilantik sebagai Bupati Sikka pada tanggal 1 Maret 1960 oleh Gubernur NTT WJ Lalamentik. Ia tergabung dengan Partai Katolik. Pada masa sebelumnya, ia menjadi anggota Konstituante (1956-159). Ia menahkodai Kabupaten Sikka dalam keadaan kesulitan dana dan sumber daya manusia yang terbatas, termasuk potensi sumber daya alam yang sama sekali belum dikelola. Ia wafat di Kupang kala bekerja sebagai salah seorang pejabat tinggi di Kantor Gubernur NTT.

Lambang Daerah

"Menggambarkan kekayaan budaya, sejarah, dan kondisi geografis yang terdiri dari kepulauan dan pegunungan, serta mencerminkan potensi ekonomi daerah dan tekad masyarakat untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur, dengan tetap menjunjung tinggi nilai Pancasila."

layanan_20241210083718.png
Motif Sarung Adat

Diambil dari motif sarung yang tertua di tana Ai / Palue disebut "Tipa Tola/ Wua Wela", di Sikka Krowe di sebut "Pa Tola" dan di Lio unsur Patola terdapat dalam "Lawo Redu"

Emas

Menjadi tumpuan tangkai padi dan kapas adalah emas perhiasan yang di Palue di sebut "Koma", di Tana Ai dan di Sikka Krowe di sebut "Bahat Tibu" sedangkan di Lio di sebut "Ome Mbuli"

Lidah Api

Tujuh lida api melambangkan kesinambungan

Butuh bantuan?