Bupati Sikka Sambut Baik Rencana Pemindahan Posko Induk Logistik Pengungsian Gunung Lewotobi Laki-Laki ke Maumere
Maumere,- Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, menyambut baik rencana pemindahan Posko Induk Logistik Pengungsian Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Konga ke Maumere. Pemindahan ini dinilai strategis dan efisien dalam upaya penanganan bencana, mengingat akses transportasi darat, laut, dan udara yang lebih memadai di ibu kota kabupaten tersebut.
Hal itu disampaikan Bupati saat memimpin rapat kerja bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, yang berlangsung di Kantor BPBD pada Senin (26/05/2025). Dalam pertemuan tersebut, Bupati disambut oleh Plt. Kepala BPBD Sikka, Johanes B.C. Putu Botha, ST, Sekretaris Muhamad Nurul Karim, S.H., para kepala bidang, serta sejumlah staf.
Plt. Kepala BPBD, Putu Botha, dalam paparannya menjelaskan kondisi internal lembaga, termasuk tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tiap bidang. Ia menyampaikan bahwa meskipun BPBD Sikka telah menangani berbagai bencana secara aktif, masih terdapat sejumlah kendala yang menghambat optimalisasi kinerja.
“Kami mengalami kekurangan personel ASN di beberapa bagian krusial, dan masih terbatasnya alat pendukung seperti tenda, kendaraan roda dua dan empat, serta peralatan lainnya,” ujarnya.
Namun, harapan baru datang dari kunjungan Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto, ke Kabupaten Sikka belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah usulan pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional BPBD Sikka telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB.
“Salah satu kesepakatan penting dalam kunjungan tersebut adalah rencana pemindahan Posko Induk Logistik dari Konga ke Maumere, demi efisiensi waktu dan kemudahan akses distribusi logistik,” tambah Putu Botha.
Dalam rapat tersebut, Bupati juga mendengarkan pemaparan dari masing-masing kepala bidang. Tiga bidang utama yang menopang kegiatan BPBD Sikka yakni :
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang rutin mengadakan sosialisasi mitigasi bencana ke berbagai lapisan masyarakat,
Bidang Kedaruratan dan Logistik, yang bertanggung jawab dalam penanganan langsung saat bencana, termasuk penyediaan logistik dan kebutuhan dasar korban,
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang fokus pada penanganan pasca-bencana, termasuk relokasi dan penyediaan hunian sementara maupun tetap.
Menutup pertemuan, Bupati Sikka menekankan pentingnya percepatan penanganan terhadap berbagai kerusakan infrastruktur akibat bencana, termasuk tanggul Wairkoro di Desa Wairblerrer dan Detubinga. Ia berharap seluruh unsur BPBD terus memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di Kabupaten Sikka.
Hal itu disampaikan Bupati saat memimpin rapat kerja bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, yang berlangsung di Kantor BPBD pada Senin (26/05/2025). Dalam pertemuan tersebut, Bupati disambut oleh Plt. Kepala BPBD Sikka, Johanes B.C. Putu Botha, ST, Sekretaris Muhamad Nurul Karim, S.H., para kepala bidang, serta sejumlah staf.
Plt. Kepala BPBD, Putu Botha, dalam paparannya menjelaskan kondisi internal lembaga, termasuk tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tiap bidang. Ia menyampaikan bahwa meskipun BPBD Sikka telah menangani berbagai bencana secara aktif, masih terdapat sejumlah kendala yang menghambat optimalisasi kinerja.
“Kami mengalami kekurangan personel ASN di beberapa bagian krusial, dan masih terbatasnya alat pendukung seperti tenda, kendaraan roda dua dan empat, serta peralatan lainnya,” ujarnya.
Namun, harapan baru datang dari kunjungan Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto, ke Kabupaten Sikka belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah usulan pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional BPBD Sikka telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB.
“Salah satu kesepakatan penting dalam kunjungan tersebut adalah rencana pemindahan Posko Induk Logistik dari Konga ke Maumere, demi efisiensi waktu dan kemudahan akses distribusi logistik,” tambah Putu Botha.
Dalam rapat tersebut, Bupati juga mendengarkan pemaparan dari masing-masing kepala bidang. Tiga bidang utama yang menopang kegiatan BPBD Sikka yakni :
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang rutin mengadakan sosialisasi mitigasi bencana ke berbagai lapisan masyarakat,
Bidang Kedaruratan dan Logistik, yang bertanggung jawab dalam penanganan langsung saat bencana, termasuk penyediaan logistik dan kebutuhan dasar korban,
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang fokus pada penanganan pasca-bencana, termasuk relokasi dan penyediaan hunian sementara maupun tetap.
Menutup pertemuan, Bupati Sikka menekankan pentingnya percepatan penanganan terhadap berbagai kerusakan infrastruktur akibat bencana, termasuk tanggul Wairkoro di Desa Wairblerrer dan Detubinga. Ia berharap seluruh unsur BPBD terus memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di Kabupaten Sikka.
