Rakor Evaluasi Penanganan Stunting Kabupaten Sikka
sikkakab.go.id,- Tim Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sikka melakukan Rakor capaian intervensi specifik dan sensitif bidang kesehatan untuk percepatan penurunan stunting di Aula Bapelitbang Kabupaten Sikka pada, Rabu (24/04/2024).
Tim kesehatan kemenkes RI yang hadir dalam rakor ini berjumlah 3 orang yaitu Rian Anggraini, Dwi Octa A, dan Lia Irawati. Hal penting yang disampaikan Ketua Tim Ria Anggriani bahwa Stunting dicegah pertama-tama dengan menjaga kestabilan berat badan bayi.
Jika berat badan balita tidak mengalami kenaikan (underweight) maka akan mengalami wasting, dan jika dibiarkan tanpa intervensi maka akan masuk pada stunting karena pada dasarnya underweight dan wasting berakibat pada tidak bertambahnya tinggi badan balita.
Untuk itu intervensi sensitif dan specifik harus dimaksimalkan dan menjadi pilar utama untuk pencegahan dan penanganan stunting. Salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam intervensi sensitif yang menjadi topik diskusi pada rakor ini adalah pencegahan terhadap kehamilan remaja karena sangat berpeluang melahirkan balita stunting.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Martina Pale dalam pemaparan materi diskusi menyampaikan capaian penurunan stunting di Kabupaten Sikka tahun 2023 dan 2024 yang mengalami penurunan berdasarkan hasil Operasi Bulan Timbang pada Februari 2024 yaitu dari 15,3 % menjadi 13,58%. Secara umum data kondisi gizi balita di Kabupaten Sikka tahun 2023 adalah sebagai berikut :
Weightfaltering sebanyak 4176 balita, underweight 6064 balita, gizi kurang 3228 balita, dan gizi buruk 457 balita. Rapat evaluasi terkait diskusi capaian indikator melalui intervensi specifik dan sensitif ini dipimpin oleh plh. Sekretaris Bapelitbang Kabupaten Sikka Rony Ladja, S Sos dan dihadiri oleh Kadis PMD Kabupaten Sikka Lambertus Keytimu, utusan perangkat daerah dan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting.* (selsi)