BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN BAGI WARGA ALOK BARAT
Alok Barat.-, " Kalau kita bisa memanfaatkan bantuan ini secara baik, maka dalam 1 tahun ada ratusan bahkan ribuan rumah yang bisa di bangun di Kabupaten Sikka, sehingga hilangkan pola pikir masa lalu bahwa bantuan pemerintah adalah cuma – Cuma, oleh karena itu apa yang kita terima ini harus bisa kita selesaikan dengan target selama empat bulan, mulai bulan Juni sampai dengan bulan September 2017 nanti ". Demikian ujar Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera saat membuka dengan resmi Sosialisai Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2017, di Aula Kantor Camat Alok Barat, Jalan Raya Magepanda Jumad (26/5/2017). Dalam sambutannya, Ansar menyampaikan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang begitu besar dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Selain kebutuhan dasar akan pangan, kebutuhan dasar akan pakian dan ini kebutuhan dasar akan papan atau perumahan, karena bagaimana pun juga jika kita memiliki kecukupan makanan dan pakaian tetapi rumah tidak layak huni maka akan cepat membawa penyakit. “ Pemerintah punya kewajiban membantu masyarakatnya, ini harus dibedakan membangun rumah untuk rakyat dan membantu membangun rumah untuk rakyat artinya kalau pemerintah hanya membantu maka yang utama yang membangun adalah diri kita sendiri,” papar Ansar.
Disamping itu bantuan dari pemerintah atas kekurangan bahan bangunan sebelum program Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Kabupaten Sikka sejak tahun 2015 dan dilanjutkan tahun 2016 itu juga ada bantuan stimulant perumahan yang dilaksanakan oleh beberapa Dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan umum dan Badan Pemberdayaan Masyarakat. “ Bantuan perumahan berupa bahan diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang tidak bisa terpenuhi berbagai kebutuhan untuk membangun satu rumah, maka pemerintah membantu atas kekurangan kekurangan itu,” jelas Ansar. Ansar Juga menceritakan pengalamannya membantu perumahan bagi rakyat di Kabupaten ini, dimana ada 4 kelurahan setelah terima bahan bangunan tapi tidak di bangun rumahnya, bantuan bangunan yang diberikan dijual dan itu fakta dilapangan. “ Karena itu saya himbau kepada seluruh warga masyarakat penerima bantuan untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan sebaik mungkin, jangan menjual bahan bangunan yang telah diberikan karena jika ketahuan akan berhadapan dengan hukum,” tegas Ansar “ Hilangkan pola pikir masa lalu bahwa bantuan pemerintah adalah cuma – cuma, jadi apa yang kita terima harus bisa kita selesaikan dalam target waktu pada September 2017 nanti, untuk itu kita harus menanggapi semuanya dengan baik dan berupaya untuk membangunnya bersama dengan membentuk kelompok – kelompok untuk membangun secara bergotong – royong,” himbau Ansar.
Sementara itu Pejabat pembuat Komitmen (PPK) rumah swadaya Propinsi NTT Blasius Soge dalam laporan panitia menyampaikan dasar penyelenggaraan kegiatan ini adalah bagian terpenting dari pada pedoman pelaksanaan bantuan Stimulan Perumahan swadaya dimana pelaksanaan pekerjaannya nanti akan dilakukan dengen pendekatan yang berbeda karena selama konstruksi dimulai dan dalam proses seleksi dan penyelesaian proposal perlu para calon penerima dan pemerintah menyamakan persepsi sehingga sosialisasi sangat penting diawal kegiatan. “ Pelakasanaan sosialisasi ini diharapkan nanti kepada para calon penerima dapat mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban serta apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan” kata Blasius. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Frederikus Kadju Jen, ST, Camat Alok Barat Laurensius Regi, Kabag Humas dan Protokol Germanus Goleng, S,Sos, serta ratusan warga masyarakat penerima bantuan stimulan. (jonathan/top)
Statistik Web
